Minggu, 22 Maret 2009

Untuk Apa Aku Menjadi Pengusaha???

Niat awal aku untuk terjun di dunia usaha ini semula karena tergoda oleh nikmatnya hidup mewah, bergelimang harta, mudah mendapatkan banyak hal yang aku inginkan, dan masih banyak lagi...
niat ini lama sekali bercokol di dalam benak ku...namun lama kelamaan batin ini lelah juga..mengejar..menggapai sebuah impian yang memang tampak seperti realistis..

namun seperti tetesan air yang membelah sebuah karang, perlahan hatiku mulai ragu...
semakin aku mengejarnya, ternyata semakin jauh mimpi - mimpi tersebut dari jarak pandang imaji ku..hingga akhirnya lelah ini telah tiba..semangat perlahan menyusut seiring berjalannya waktu, materi hilang tidak berbekas..impian pun perlahan memudar bahkan hampir lenyap tak berbekas..benarkah jalan yang aku pilih ini??akan kah angan-angan ini menjadi kenyataan?? entah lah...

namun sedikit demi sedikit sinar yang semula redup kini mulai menyala kembali layaknya mentari yang terbit di ufuk timur..karena aku sadari satu hal... niat..

bukan lah kekayaan yang aku kejar, bukan pula gemerlap dunia yang aku dambakan selama ini, namun sebuah kepuasan yang tidak akan pernah aku rasakan dari dunia yang lain...
jalinan silaturahmi terjalin semakin panjang layaknya aliran air yang tidak pernah terputus dari hulu hingga hilir, semakin aku memanjangkan arus alirannya maka akan semakin deras dan semakin banyak pula air tersebut menghampiriku.
semakin banyak pula ladang, sawah, pohon, bahkan kehidupan - kehidupan lain tercukupi kebutuhannya untuk melanjutkan hidup.

itulah makna yang seharusnya aku tanamkan sejak dulu... menjadi pengusaha adalah sebuah pekerjaan mulia, dan seharusnya lah diniatkan dengan mulia pula..mencari Ridho Allah...

"barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya" (QS. Almaidah ayat 32)

semakin giat aku mensyi'arkan usahaku ini, semakin luas pula tali silaturahmi ini terbentuk dengan sendirinya, semakin banyak pula orang - orang yang mampu menafkahi keluarganya tanpa harus mengemis dan meminta secara hina...

ya Allah ikatkan lah hati ku ini kedalam kumpulan orang orang yang senantiasa berserah diri kepadaMu, yang selalu mengharapkan ridho Mu.. Mudahkan hambaMu ini dalam menjalankan amanah ini, dalam mengembangkan usaha ku ini sebagaimana engkau memberikan kemudahan kepada Mc Donald, Coca cola, dan perusahaan perusahaan kafir lainnya yang notebane nya dana yang mereka kumpulkan semata-mata untuk kehancuran saudara-saudara kami ya Allah...

Ya Allah..kabulkanlah do'a ku ini..amieen

Maafkan Aku Adik-Adiku

Ingin sekali hati ini mengabaikan kalian, kala hatiku sedang bingung. begitu banyak tuntutan permintaan hidup ini, namun apa daya segini dulu adanya...
kala aku ingat susah nya aku mencari sepeser rupiah, hanya demi bertahan melawan jaman. berat rasa hati ini untuk melepas rupiah yang telah aku dapatkan untuk kalian...

Namun, Hatiku tetap luluh terhadap kalian..melihat asa yang ada dalam raut wajah kalian..teringat akan perjuangan kita sampai sejauh ini..sungguh sayang untuk berhenti disini...cita-cita kalian masih jauh sangat berharga dibandingkan nikmatnya nasi yang aku makan esok hari....
karena Janji Allah pula lah...maka hati ini aku ikhlaskan...karena janji Allah pula lah..sepeser rupiah hasil peras keringat aku keluarkan...

Adik-adik ku, tetap lah berjuang..maafkan kakak mu ini yang hanya mampu memberikan hanya sebatas sekarang ini..bersabarlah, kelak janji Allah akan tiba terhadap kita..selama kita sabar, berusaha dan tawakal..

Adik-adikku...Tetap lah berjuang dan berusaha...cita-cita kalian adalah harapan keluarga kalian...asa itu akan selalu tetap ada didepan jalan kalian...

untuk adik adik asuh ku yang sedang berjuang di smu alfa centauri...

Sabtu, 21 Maret 2009

SAAT DIRI HARUS BERANJAK PERGI

Jiwa meregang...
Tubuh pun bergetar hebat, berbaur jeritan ketakutan atau linangan air mata bahagia karena ingin bertemu Rabb-nya.
Ditarik, dan dicerabut dari setiap urat nadi, syaraf, dan akar rambut. Ini sebuah titah, ia harus kembali kepada pemilik-Nya.
Allahu Akbar, janji-Mu telah tiba.

Yaa Robbi..., alangkah sakit dan pedih.
Perih laksana tiga ratus tusukan pedang, atau ringan bagaikan sebuah pengait saat dimasukkan dan ditarik dari gumpalan bulu yang basah. Duhai jiwa, seandainya engkau tahu bahwa sakaratul maut itu lebih ngeri dan dahsyat dari semua sketsa yang ada.
Sayup terdengar lantunan ayat suci Al Qur'an, dan sesegukan air mata yang tumpah. Lalu, hening berbalut sepi.
Semakin hening, bening..., menggantikan hingar bingar dunia di kala pagi yang penat dan siang yang meranggas. Diam pun enyisakan kepiluan, kesedihan atau berjuta kenangan. Dia telah pergi, dan tak akan pernah kembali.

Yaa Allah..., inikah kepastian yang telah Engkau tetapkan?
Di mana tumpukan harta yang telah terkumpul sekian lama? Pelayan yang setia, rumah mewah, kendaraan, kebun rindang dan subur, pakaian yang indah, dan orang-orang tercinta, dimanakah kini kalian berada? Semua telah direnggut kematian, icampakkan, dan dihempaskannya kenikmatan dunia yang dahulu terlalu dielu-elukan. Adakah segala amanah dapat menuai pahala, duhai Allah.
Kegelapan pun menyeruak, hitam pekat laksana jelaga, sungguh mengerikan sebagian jiwa yang akan berteman dengan amalan jahat hingga tibanya hari kiamat. Mencekam, berbaur jeritan keras memekakkan telinga,"Jangan Kau datangkan kiamat yaa Allah, sungguh aku disini sudah sangat tersiksa!!!" saat diperlihatkan tempatnya di neraka.
Bagi sebagian lainnya, alam kubur justru membuat bahagia. Berteman amal sholeh yang diibaratkan sebagai manusia dengan paras sangat menyenangkan. Lalu ia pun menjerit, menangis bahagia saat ditunjukkan tempatnya di surga, "Datangkan hari kiamat sekarang yaa Allah,
aku ingin segera ke sana!!!"
Kematian...
Erat menyiratkan takut dan pilu serta lantunan senandung duka. Menciptakan nada-nada pedih dan gamang yang kadang menghujam iman, hingga hati pun bertanya, mengapa selalu ada perpisahan? Rasa itu menghantam dan menikam pada keluarga yang ditinggalkan.

Namun kematian adalah suatu keniscayaan, karena ia telah dijanjikan. Kematian pun hakikatnya adalah sahabat akrab bagi setiap yang bernyawa. Sayang, kesadaran itu begitu menghentak saat orang-orang yang kita cintalah yang direnggutnya. Ketika itu auranya begitu dekat, serasa setiap helaan nafas beraroma kematian.

Duhai jiwa...
Sadarkah engkau bahwa kelak kuburan adalah tempat peristirahatan? Sudahkah engkau siapkan malam pertama di sana, seperti kau sibukkan diri menjelang malam pertama pernikahan? Tidakkah engkau tahu bahwa ia adalah malam yang sangat mengerikan, malam yang membuat orang-orang sholeh menangis saat memikirkannya.

Kau gerakkan lidah ini untuk membaca Al Qur'an, tetapi tingkah lakumu tak pernah kau selaraskan. Kau kenal setan, tapi mereka kau jadikan teman. Kau ucapkan bahwa RasuluLlah SallaLlaahu Alayhi Wasallam adalah kecintaan, namun sunnah-Nya kau tinggalkan. Kau katakan ingin masuk surga, tapi tak pernah berhenti berbuat dosa. Tak henti-hentinya kau sibukkan dirimu dengan kesalahan saudaramu sendiri, padahal engkau pun bukan manusia suci. Saat kau kebumikan sahabat-sahabat
yang telah mendahului, mengapa kau mengira dirimu tak akan pernah mati?

AstaghfiruLlah al 'adzim...

Duhai Allah...
Engkau yang Maha Mendengar
Dengarkan munajat ini yaa Robbi, berilah kesempatan
untuk kami selalu memperbaiki diri
Jadikan diri ini bersih, hingga saat menghadap-Mu nanti

Allaahumma hawwin 'alainaa fii sakaraatil maut
Allaahumma hawwin 'alainaa fii sakaraatil maut
Allaahumma hawwin 'alainaa fii sakaraatil maut

Ringankan kematian kami yaa Allah, mudahkanlah duhai
Pemilik Jiwa
Jadikan hati ini ikhlas saat malaikat maut menyapa
Hingga kematian menjadi sangat indah, kematian yang husnul khaatimah

Wallahua'lam bi showab.

*IKATLAH ILMU DENGAN MENULISKANNYA*
Al-Hubb FiLlah wa LiLlah,

Abu Aufa

Rabu, 18 Maret 2009

Filosofi Kopi

materi ini saya dapatkan dari sebuah power point di laptop saya.

saya ingin mengajak anda untuk bereksperimen mengenai sifat dari sebuah wortel, telur ayam, dan serbuk biji kopi. eksperimennya cukup simpel dimana saya hanya merebus ketiga bahan tersebut di wadah yang berbeda pada suhu yang sama dan lama waktu perebusan yang sama juga. setelah itu semuanya ditiriskan, bandingkan hasilnya dengan kondisi bahan sebelum direbus

1. wortel
sebelum direbus, wortel tampak keras, panjang dan sulit untuk dipatahkan, tetapi setelah direbus, maka hasilnya ternyata jauh berbeda dari sebelum direbus. wortel tersebut kini menjadi lebih lembek, layu, dan empuk.
2. Telur
semula telur bersifat lembek didalamnya, kuning dan cair. setelah direbus ternyata telur ini berubah menjadi keras
3. Kopi
semula biji kopi berwarna hitam dan berbau harum, kemudian setelah direbus ternyata biji kopi tetap berwarna hitam dan berbau harum. namun ada yang berbeda dari hasil rebusan biji kopi ini, air bekas merebus biji kopi ternyata berubah warna menjadi hitam dan berbau harum seperti baunya kopi.

ketiga karakter bahan tersebut ternyata mencerminkan sikap kita sebagai seorang manusia yang selalu berinteraksi dengan lingkungan.

wortel menggambarkan karakter seorang yang kuat, tegas, berpendirian, serta berprinsip. namun setelah ia terjun baik kedunia kerja, lingkungan sekolah maupun kuliah atau bahkan lingkungan masyarakat sekitar. ia terbawa oleh perubahan. sifatnya perlahan berubah, banyak hal yang ketika tidak sreg dihati nya ia lantas menyerah, frustasi dan akhirnya ia menjadi pribadi yang berubah drastis dari kondisi semula.
banyak sekali contohnya, seperti seorang yang teguh imannya, ketika salah bergaul akhirnya ia malah terbawa oleh pergaulannya itu.

telur menggambarkan karakter seorang yang lemah lembut, perhatian, santun kepada orang. setelah terjun baik kedunia kerja, lingkungan sekolah maupun kuliah atau bahkan lingkungan masyarakat sekitar, kepribadiannya mejadi berubah.. ia tumbuh menjadi seorang yang egois, kasar, tidak perhatian dan gampang marah.

Biji kopi. kita tahu bahwa biji kopi memiliki warna serta bau yang khas. karakter inilah yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang. sifat, kepribadian, dan prinsip yang telah dia bentuk sebelumnya senantiasa ia jaga baik pada saat bersosialisasi di dunia kerja maupun lingkungan masyarakat.
jadi bukan lingkungan yang mengubah kepribadian dia, namun dia lah yang mampu mengubah lingkungan menjadi lebih baik, dia mampu meninggalkan bau harum dan warna yang dia bawa pada air rebusan tanpa sedikit pun menghilangkan atau bahkan mengubah karakter dia sendiri.

inilah yang dinamakan karakter orang hebat. teguh dengan prinsip, tidak mudah terbawa oleh perubahan yang buruk, justru ia mampu mengubah suatu lingkungan yang buruk menjadi lebih baik, sehingga ketika ia keluar dari lingkungan tersebut, ia akan meninggalkan bau harum dan kenangan manis yang akan selalu diingat selamanya.

jadi silahkan pilih, apakah kita akan menjadi sebuah wortel, telur, atau biji kopi tersebut..

Rabu, 04 Maret 2009

KAPAN DO'A SAYA DIKABULKAN

Orang bilang "Hidup itu tidak bisa ditebak", ketika terjadi sesuatu hal yang menyedihkan maka ia akan berkata "ya..inilah nasib", dan tatkala ia mendapatkan kebahagiaan atas keberhasilan usahanya, maka ia pun akan tersenyum gembira dan berkata "yes, akhirnya berhasil juga", tanpa menyadari bahwa itu semua merupakan qodo dan qodar Allah yang telah ditetapkan kepadanya. seorang ustadz pernah berkata "setiap kejadian tidak ada yang kebetulan, namun semuanya telah diatur oleh Allah dalam lauh mahfudz". saya ingin bercerita sedikit mengenai pengalaman yang sudah saya lalui selama ini, yang banyak sekali hikmah yang terkandung didalamnya.

Masih terasa sampai saat ini rasa pilu bercampur bahagia setiap saya bertemu adik saya yang satu ini. lima tahun lalu praktis adik saya tidak bisa keluar rumah dikarenakan radang usus yang menderanya, yang mengharuskan dia beristirahat total selama 2 tahun di rumah. sedih sekali tatkala melihat dia di opname dirumah sakit, sebuah selang bening sengaja dipasang masuk ke lubang hidungnya memanjang sampai kedalam ususnya dan jika sesekali batuk maka keluarlah lendir hijau mengalir melalui selang tersebut. menurut dokter yang merawatnya kondisi adik saya ini sangat parah, karena ususnya sama sekali sudah terkena infeksi dan tidak bisa menerima makanan sama sekali. bahkan kala itu dokter menganjurkan untuk dilakukan operasi pengangkatan usus yang telah membusuk tersebut. saya juga orang tua saya tentu saja terkejut mendengar hal itu, maklum kami sekeluarga phobia dengan yang namanya operasi. Selain biaya yang mahal, faktor human error yang kadang terjadi semakin membuat kami sekeluarga bingung.

Alhamdulillah, ternyata Allah berkehendak lain. Allah mempertemukan kami dengan dokter ahli dalam yang berbeda, dan melalui beliau kami disarankan untuk therapi medis dibawah kontrol beliau. Alhamdulillah, meskipun uang yang keluar sangat banyak, sampai menjual motor dan berhutang kesana kemari, perlahan kondisi adik saya membaik sampai akhirnya sembuh total dan saat ini dia sedang menyelesaikan kuliahnya di Universitas negeri dibandung. selain itu, ada nikmat lain yang kami dapatkan. Kala itu, pada saat adik saya terbaring lunglay, dibawah ketidak berdayaan, orang tua saya sempat bernadzar jikalau memang Allah berkehendak memberikan kesembuhan kepada adik saya ini, maka orang tua saya bermaksud untuk mengajaknya menunaikan ibadah haji..dan ternyata dua tahun setelah kejadian itu, tepatnya tahun kemarin (2008), kedua orang tua saya beserta adik saya menunaikan ibadah haji dan kini telah kembali ketanah air dengan selamat...alhamdulillahi robbil 'alamiin..

di lain cerita, sekitar dua tahun yang lalu benar - benar merupakan tahun yang menegangkan, melelahkan namun membawa kebahagiaan. waktu itu sekitar bulan november, terbersit di benakku untuk meminang seorang akhwat, namun jika melihat keadaanku waktu itu yang masih belum memiliki pekerjaan dan masih berstatus mahasiswa memang sangat tidak memungkinkan bagi ku untuk membina rumah tangga. tetapi, angan-anganku justru berkata sebaliknya, justru dengan menikah akan mendatangkan lebih banyak lagi pertolongan Allah, apalagi ditunjang dengan berbagai hadist-hadist shohih yang saya baca dan semuanya berkesimpulan bahwa menikah tidak membuat seseorang menjadi miskin.

akhirnya saya pun mencoba mengkomunikasikannya langsung kepada orang tua secara halus meskipun dengan bibir agak sedikit bergetar..he..he..diluar dugaan...ternyata mereka menolak permintaanku tersebut, maklum kala itu masih ada kakak laki-laki ku yang masih berstatus lajang namun memang sudah memiliki "pacar". orang tua saya baru setuju apabila kakak saya tersebut menikah lebih dahulu.- "waduh"-.."Ya Allah, apakah memang benar hamba Mu ini belum siap untuk menikah??sampai mendapat tentangan dari orang tuaku sendiri..ataukah memang ini sebuah perjuangan awal yang harus ditempuh??"

saya tidak menyerah, seminggu kemudian tetap saya utarakan maksud saya untuk menikah tersebut kepada kedua orang tua, namun tetap dengan jawaban yang sama. -"sulit memang"-
Setelah itu Saya mulai berfikir keras, bagaimana caranya supaya kakak saya bisa menikah ditahun 2007 ini..."sebenarnya ide jahat atau ide baik ya???", lalu kemudian saya persiapkan matang-matang argumen yang nantinya akan menjurus ke arah pernikahan..

pada bulan februari 2007, saya utarakan kembali maksud saya untuk menikah seraya saya sampaikan juga berbagai argumen tentang keharusan untuk menikah yang memang sudah saya persiapkan sebelumnya dan mengusahakan kepada orang tua untuk meminta kakak saya dapat menikah pada tahun ini (2007), lambat laun jawaban orang tua pun mulai melunak dan mempersilahkan saya untuk merencanakannya dahulu namun tetap akan mengusahakan dahulu supaya kakak saya dapat menikah ditahun 2007 ini. "Alhamdulillah, sebuah titik terang".."syukur Alhamdulillah ya Allah, akhirnya engkau perlihatkan setitik jalan meskipun sempit.."

bulan april 2007, saya berkomunikasi kembali dengan orang tua mengenai perkembangan terbaru tentang kakak saya dan ternyata.......kakak saya memang belum berniat untuk menikah tahun ini, karena alasan pekerjaan yang masih tidak jelas. "waduh..". Namun, dengan serta merta aku mencoba melobi kembali kedua orang tua dengan mengutarakan beberapa hadist yang intinya menyatakan bahwa boleh jadi dengan menikah justru akan mengundang rejeki Allah jauh lebih banyak..bla..bla..bla..(kepanjangan). "insya Allah nanti dibujuk lagi.." begitu jawab kedua orang tua saya simpel, namun dibalik jawaban tersebut terselip harapan "smoga Allah mempercepat pertemuan kakak saya dengan jodohnya tahun ini"
...lalu akhir april, saya mendapat telepon dari orang tua dan mengabarkan bahwa kakak saya setuju untuk menikah tahun ini, khitbah akan dilaksanakan bulan juni dan akad nikah pada bulan juli akhir..."alhamdulillah ya Allah, akhirnya jalan setitik tersebut akhirnya Engkau perbesar menjadi sebuah jalan yang terbuka lebar.."

bulan Mei 2007, saya memulai sebuah proses penjajakan dengan seorang akhwat. beliau berlokasi di jawa tengah, sedangkan saya di jawa barat, cukup jauh dan memerlukan sebuah perjuangan. kami bertemu hanya sekali yaitu setahun lalu ketika sedang kerja praktek.

lalu agenda dari mulai silaturahmi dengan orang tua akhwat, khitbah sampai ke akad pun disodorkan.."hmmm..Setuju.." tanpa pikir panjang sayapun sepakat dengan agenda tersebut...dan...awal mei ini, sebagai agenda pertama saya diundang kedua orangtua akhwat tersebut untuk bersilaturahmi ke jateng..."wuih..bukan mimpi kan??"..dan saya pun berangkat meskipun sebelumnya saya tidak pernah ke daerah jawa...alhamdulillah agenda pertama selesai dan "sukses..".

agenda berikutnya adalah khitbah yang diusulkan dilaksanakan pada bulan juli.."hmmm...setuju.."....eh tapi..saya baru sadar jika pada bulan juli akhir kakak saya akan menikah.."waduh..".. Akhirnya saya sampaikan kabar gembira sekaligus cukup membingungkan ini kepada kedua orang tua saya. dan ternyata...diluar dugaan kedua orang tua saya setuju, karena menurut beliau, proses khitbah tidak memerlukan biaya banyak dan selama tidak bentrok dengan acara kakak saya maka tidak apa-apa..Alhamdulillah...

bulan juli 2007 merupakan hari berbahagia.. tanggal 8 juli saya resmi mengkhitbah akhwat tersebut dan direncanakan bahwa proses akad akan dilangsungkan bulan oktober setelah lebaran.."hmm...deket..bukan mimpi kan???"

Alhamdulillah 21 juli 2007 kakak saya melangsungkan pernikahannya..dan saya...beberapa hari yang lalu saya mendapatkan kabar dari jawatengah, bahwa akad nikah saya terpaksa harus diundur menjadi bulan februari 2008.."waduh..."..sedih, jengkel, kecewa semua singgah di hati saya, namun mau apa lagi, akhirnya pasrah...

bulan desember 2007, waktu itu saya masih berusaha bekerja keras mencari penghasilan sampingan selain kerjaan tetap termasuk membangun usaha dalam rangka pengumpulan dana untuk nikah, minimal mahar (mas kawin) harus dibeli dengan uang sendiri...kejadian memilukan kembali terjadi...tepatnya 8 desember 2007, motor yang menunjang mobilitas saya hilang dicuri maling... "...." sedih..jelas..tapi mau gimana lagi..akhirnya pasrah.."semoga Allah menggantinya dengan yang lebih baik...amien"

Alhamdulillah tepat 17 februari 2008 akad nikah terlaksana...status saya kini bukan lagi seorang lajang dah jadi suami..."wow..bukan mimpi kan???", dan tepat sebulan sebelum nikah, gaji ku di tempat kerjaan naik dua kali lipat dari sebelumnya...alhamdulillah...

setelah menikah, kesibukan bertambah karena harus mencari kontrakan yang nyaman untuk ditinggali berdua, Alhamdulillah akhirnya Allah memberikan ku tempat kontrakan yang nyaman..meskipun dibayar dengan nyicil selama tiga bulan, tapi tidak mengapa...

bulan november 2008 setelah lebaran, istri saya ternyata positif hamil...Alhamdulillah....namun...setelah di cek melalui USG, ternyata janinnya lumayan bermasalah, setelah beberapa kali di cek, ternyata dokter menyarankan untuk di kiret...innalillahi..kalang kabut saya mendengar kabar tersebut..dimalam hari saya memohon "ya Allah, Engkau Maha tahu yang terbaik buat hamba-hamba Mu..hamba pasrah terhadap kehendak Mu..karena itu yang terbaik bagi hamba meskipun pahit..".
kini saya mulai berfikir mencari bantuan dana..terbersit lah nama sahabat-sahabat saya yang kemungkinan dapat meminjamkan uang kepada saya. satu persatu saya hubungi, dan Alhmadulillah, mereka setuju untuk membantu.

Tanggal 2 desember 2008, tanpa sengaja istriku mengalami pendarahan yang cukup banyak, dan akhirnya mengalami keguguran, segera saja aku bawa beliau kerumah sakit dan dikiret untuk dibersihkan..ternyata biaya yang dikenakan meskipun mahal tetapi dapat tertutupi oleh gaji yang baru saya dapatkan tepat sehari sebelum keguguran...saya akhirnya gak jadi minjem, namun kedepannya cukup bingung juga soalnya sisa uang gaji kemungkinan tidak cukup untuk belanja keluarga...tapi tidak mengapa..Allah maha Kaya dan Maha Adil, insya Allah akan selalu ada rejeki untuk hambaNya yang meminta...berbagai perlombaan coba saya ikuti, usaha mulai digenjot, namun masih belum menjadi pintu rejeki juga, sampai akhirnya kepikiran untuk menjual mukena secara Online (biasanya jual mukena melalui teman kuliah dan orang2x yang baru dikenal saja)..alhamdulillah sampai sekarang order ada terus meskipun sedikit, selain itu jaringan semakin bertambah luas, dan tali silaturahmi pun bertambah..

Ini hanyalah beberapa dari sekian banyak kejadian yang terlewati selama saya hidup..dahulu ketika mendapatkan sebuah kesusahan, saya mengeluh kenapa bisa seperti ini..namun Alhamdulillah sekarang baru terasa dan tersadarkan, ternyata semua kejadian tersebut jika dirangkaikan dari satu ke yang lainnya...subhanallah, benar benar indah hidup ini. Allah telah merancang hidup kita dengan seindah mungkin, sebaik mungkin. Allah lah sutradara kehidupan, semua sekenario telah dituliskanNya dalam lauh mahfudz, susah, sedih, kelahiran, kematian, perjumpaan perpisahan, bahkan gugur dan tumbuhnya sehelai daun sudah Allah tetapkan.

Allah jauh lebih mengetahui kebutuhan setiap mahlukNya dibandingkan mahluk Nya itu sendiri. boleh jadi apa yang kita mintakan kepada Allah sebenarnya itu buruk untuk kita, dan bukan lah yang kita butuhkan untuk saat itu, oleh karena itu Allah belum mengabulkan permohonan kita tersebut.

dalam Alqur'an Allah berfirman

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Albaqarah : 186)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah itu sangatlah dekat dengan kita, dan Allah pasti mengabulkan setiap permintaan (do'a) mahlukNya dengan syarat kita juga harus memenuhi semua perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Allah mengabulkan do'a mahlukNya dengan 3 cara
  1. mengabulkan do'a pada saat itu juga
  2. mengabulkan do'a tidak pada saat itu, tetapi pada hari kemudian mungkin beberapa bulan, atau beberapa tahun lagi bahkan pada saat kita sendiri lupa bahwa kita telah memohonkan hal tersebut. karena Allah maha tahu kapan saat terbaik do'a kita dikabulkan
  3. mengabulkan do'a di hari kedua, dimana do'a yang kita minta Allah tunda untuk dikabulkan lalu Allah kabulkan kelak di akhirat. Diriwayatkan bahwa di akhirat nanti ada seseorang yang terkejut menerima sejumlah karunia yang tidak dikira-kira banyaknya dan tidak sesuai sekali dengan amal ibadahnya dikala dia hidup di dunia. Diapun bertanya kepada Allah Swt: "Wahai Tuhan, darimana ini semua?". Allah menjawab, "Bukankah Aku telah memerintahkan engkau agar meminta kepadaKu apa saja di dunia ?", dan orang itu berkata, "Betul ya Tuhanku." Maka Allah Swt menerangkannya "Apa yang engkau mohonkan di dunia itu adalah baru sedikit, Kuberikan kini sisanya. Kuserahkan di akhirat," akhirnya orang itu berkata, "Alangkah baiknya jika sekiranya Tuhan memberikan segala yang kuminta itu di akhirat saja, tidak usah di dunia."
  4. Allah mengganti do'a kita dengan dipalingkan dari kesusahan, atau dihapuskannya dosa kita
    Jabir ra., meriwayatkan, aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda:
    "Tidaklah seseorang berdo'a dengan sesuatu do'a, melainkan Allah Swt memberikan sesuai dengan permohonannya itu, melainkan dijauhkan dari kesusahan. Asalkan dia tidak berdo'a untuk kejahatan atau untuk memutuskan silaturahmi. "Anas ra., meriwayatkan, bahwa Rasulullah Saw bersabda:
    "....bahwa Allah Swt menerima do'a orang yang berdo'a, atau diganti untuknya, atau dipalingkan dari kesulitan yang semisalnya, atau dihapuskan dosa-dosanya."
wallahua'lambishawab