Anda pernah melihat sinetron ? apapun judulnya ??? saya yakin anda pernah.. Ada sebagian dari anda yang emosinya ikut terbawa oleh para aktor yang memerankan perannya dalam sinetron tersebut. Ada yang mengeluarkan makian, kesel, bahagia..dan lain sebagainya..
Sinetron itu adalah sebuah penjabaran dari skenario yang diarahkan dan dibuat oleh seorang sutradara. Seorang pemeran utama pada awal cerita dia akan mengalami sebuah proses kehidupan yang njelimet, ada yang sedih terus ditindas oleh adik tirinya, ada yang hilang ingatan, atau bahkan ada pula dari mereka yang difitnah dan lain sebagainya. Namun pemeran utama tersebut dengan sabarnya menjalani peran nya tersebut, dan pada akhirnya pemeran utama tersebut mendapat kebahagiaan di akhir cerita.
Begitu pula dengan kehidupan mahluk di dunia ini, terutama manusia. Sadarkah Anda??? bahwa ternyata kita ini dalam hidup sudah ada skenarionya masing - masing. Lantas yang menjadi sutradaranya adalah Allah Yang Maha Esa, Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Allah membuat skenario manusia itu dengan beragam jalan, ada yang dari mereka harus melalui sebuah episode kehidupan yang sulit dulu, lalu Allah mengubah nasibnya menjadi sosok seorang yang kaya raya. Ada manusia yang nasibnya senang, lahir dari keluarga kaya raya, namun di tengah jalan Bisnis orang tuanya bangkrut sehingga ia jatuh miskin. Ada orang yang dahulu hidupnya penuh dengan dunia hitam, namun lantas dikemudian hari hidupnya berubah menjadi sosok yang nyantri, bahkan dengan seizin Allah, ia mampu mengajak mereka untuk berhijrah dari dunia hitam menjadi sosok yang taat terhadap Allah.
Begitu lah sekenario Allah, tidak ada seorang pun yang mengetahui pasti diakhir nanti akan seperti apakah sekenario hidup kita ini ???
Bahkan beruntunglah mereka yang menyadari bahwa apa yang sedang dialaminya tersebut adalah sebuah skenario kehidupan yang sedang di jalankannya. ketika ia lahir dalam keadaan miskin, maka ia menyadari bahwa itu adalah sekenario Allah, dan dia membayangkan bahwa dalam sekenarionya tersebut, dia harus berusaha untuk mengubah nasibnya. sehingga diakhir cerita ia akan tumbuh menjadi seseorang yang memiliki banyak harta, dermawan dan lain sebagainya.
Seandainya dari usaha/ ikhtiarnya tersebut ternyata tidak memberikan hasil, maka sadari lah bahwa itu adalah sekenario Allah.
Namun ketika seseorang yang miskin, menganggap bahwa nasibnya sudah ditentukan Allah untuk tetap menajdi orang miskin, maka ia akan tetap menjadi orang miskin, dan di akhir ia akan menjadi orang yang merugi, karena tidak berupaya untuk menggunakan potensi nya untuk berusaha mengubah kondisinya.
Jadi, sangat salah jika seseorang mengatakan bahwa nasibnya memang ditetapkan untuk menjadi orang miskin, atau seorang pengamen yang mengatakan bahwa nasibnya memang ditakdirkan untk menjadi pengamen. Yang benar adalah setiap hal yang terjadi pada seseorang adalah akibat individu itu sendiri.
namun seandainya ia telah berupaya sekuat tenaga untuk mengubah nasibnya, dan Allah menyatakan lain..maka itu lah skenario yang Allah tetapkan untuk dia
Jadi, kewajiban kita adalah berusaha sekuat tenaga, mengenai hasilnya Allah lah yang berhak menentukan. ketika ikhtiar kita berhasil, maka itu adalah karena kehendak Allah, namun ketika ikhtiar nya tidak berhasil, maka serahkan semua kepada Allah, karena Allah lebih tahu skenario terbaik untuk kita..
salam sukses
- taziek's
Rabu, 28 April 2010
aksi dulu baru pikirkan resiko
Saya sering bertemu dan berinteraksi dengan orang - orang yang selalu mengatakan demikian, "wah kalau nanti terjadi apa - apa gimana ya ???", "wah kalau nanti pihak rektorat tidak mengizinkan acara kita, gimana ya??"
Simpel saja saya jawab "ya gak gimana2x...terima saja..kalau untuk saat ini, kita kerjakan saja apa yang harus dikerjakan, tidak perlu memikirkan masalah yang akan muncul.."
Maksud paragraf diatas tuh sebenarnya begini, kadang kala kita ini sebelum bertindak selalu terlebih dahulu memikirkan masalah - masalah yang akan muncul. Padahal sebenarnya belum tentu masalah tersebut akan benar - benar muncul, dan kalaupun muncul belum tentu masalah tersebut serumit apa yang dibayangkan. Misalkan, pada saat kita berfikir untuk membangun sebuah usaha, pasti pertanyaan pertama adalah, wah seandainya kita rugi apa yang harus kita lakukan ya ???? sehingga kita selalu terjebak dengan pertanyaan tersebut, padahal belum tentu juga dia akan mengalami rugi dari usahanya.
Berfikir akan resiko didepan itu perlu, tapi tidak perlu difikirkan terlalu dalam. kenapa ? karena kadang kala masalah utama yang menghambat seseorang untuk melakukan aksi adalah pemikiran - pemikiran mereka yang terlalu panjang sehingga mereka ragu untuk berbuat.
Coba anda lihat para pendemo, jika mereka berfikir jika seandainya mereka berdemo lalu bertemu petugas keamanan, lalu mereka digebukin mau gimana ya ? saya jamin mereka gak akan menjalankan aksi demonya tersebut, atau seorang tukang ojeg malam, ketika dia berfikir, bagaimana jika seandainya mereka dirampok ditengah jalan pada suasana malam hari..wah dijamin, gak akan ada ojeg malam..namun pada kenyataannya, aksi demo tetap ada kan? trus tukang ojeg malam pun ada juga kan ? dan nyata nya mereka masih tetap hidup kok..
Jadi intinya, pada saat anda memutuskan untuk melakukan sesuatu hal yang baik seperti usaha, mengadakan sebuah event, maka just do it !!! mengenai resiko, bahaslah atau tangani lah resiko tersebut pada saat resiko tersebut benar - benar telah terjadi.
Pada saat anda ingin jualan, maka lakukan saja, jangan ditunda... mengenai resiko rugi, jangan terlalu dipikirkan sekarang, pikirkan nanti pada saat anda benar - benar mengalami rugi...
Ingat lah, bahwa sebenarnya yang selalu menghambat seseorang untuk bergerak adalah ketakutan dalam dirinya yang sebenarnya benar - benar tidak akan terjadi !!!!!
salam sukses
- Taziek's
Simpel saja saya jawab "ya gak gimana2x...terima saja..kalau untuk saat ini, kita kerjakan saja apa yang harus dikerjakan, tidak perlu memikirkan masalah yang akan muncul.."
Maksud paragraf diatas tuh sebenarnya begini, kadang kala kita ini sebelum bertindak selalu terlebih dahulu memikirkan masalah - masalah yang akan muncul. Padahal sebenarnya belum tentu masalah tersebut akan benar - benar muncul, dan kalaupun muncul belum tentu masalah tersebut serumit apa yang dibayangkan. Misalkan, pada saat kita berfikir untuk membangun sebuah usaha, pasti pertanyaan pertama adalah, wah seandainya kita rugi apa yang harus kita lakukan ya ???? sehingga kita selalu terjebak dengan pertanyaan tersebut, padahal belum tentu juga dia akan mengalami rugi dari usahanya.
Berfikir akan resiko didepan itu perlu, tapi tidak perlu difikirkan terlalu dalam. kenapa ? karena kadang kala masalah utama yang menghambat seseorang untuk melakukan aksi adalah pemikiran - pemikiran mereka yang terlalu panjang sehingga mereka ragu untuk berbuat.
Coba anda lihat para pendemo, jika mereka berfikir jika seandainya mereka berdemo lalu bertemu petugas keamanan, lalu mereka digebukin mau gimana ya ? saya jamin mereka gak akan menjalankan aksi demonya tersebut, atau seorang tukang ojeg malam, ketika dia berfikir, bagaimana jika seandainya mereka dirampok ditengah jalan pada suasana malam hari..wah dijamin, gak akan ada ojeg malam..namun pada kenyataannya, aksi demo tetap ada kan? trus tukang ojeg malam pun ada juga kan ? dan nyata nya mereka masih tetap hidup kok..
Jadi intinya, pada saat anda memutuskan untuk melakukan sesuatu hal yang baik seperti usaha, mengadakan sebuah event, maka just do it !!! mengenai resiko, bahaslah atau tangani lah resiko tersebut pada saat resiko tersebut benar - benar telah terjadi.
Pada saat anda ingin jualan, maka lakukan saja, jangan ditunda... mengenai resiko rugi, jangan terlalu dipikirkan sekarang, pikirkan nanti pada saat anda benar - benar mengalami rugi...
Ingat lah, bahwa sebenarnya yang selalu menghambat seseorang untuk bergerak adalah ketakutan dalam dirinya yang sebenarnya benar - benar tidak akan terjadi !!!!!
salam sukses
- Taziek's
Kamis, 22 April 2010
Hambatan Atau Tantangan
Seringkali dalam hidup ini kita mengalami berbagai episode - episode hidup yang kadang kala membuat hati kita ciut, membuat loyo semangat hidup, dan mematahkan asa kita. Namun sadarkah kita, bahwa sebenarnya hal tersebut sangat dipengaruhi oleh prasangka hati kita ??
ketika kita sedang banyak hutang, usaha rugi, kondisi tempat kerja yang tidak kondusif, dan hal yang tidak menyenangkan lainnya menimpa diri kita, maka tanpa disadari sebenarnya ada dua buah opsi prasangka yang dapat kita pilih.
Prasangka pertama adalah perasaan yang menganggap bahwa hal itu adalah sebuah hambatan. Prasangka ini lah yang selalu terlebih dahulu muncul dalam benak setiap orang yang menderita sebuah kejadian buruk. Prasangka ini menyebabkan seseorang bertindak underestimate, tidak PeDe, perasaan kesal, mengeluarkan caci maki, marah, bahkan yang lebih ekstrim berusaha keluar meninggal kan kondisi tersebut (ketika dia berada dalam sebuah institusi).
Prasangka yang kedua adalah perasaan yang menganggap bahwa hal itu adalah sebuah tantangan. Prasangka inilah yang sebenarnya harus pertama kali dimunculkan dalam benak seseorang. Ketika seseorang menganggap sebuah kejadian buruk atau hal yang kurang baik yang menimpa dia sebagai sebuah tantangan, maka dia akan mulai membangun sebuah strategi, bagaimana dengan kekuatan yang dia miliki dia bisa mengubah kondisi tersebut. Bagaimana langkah strategis yang dapat dia lakukan dalam rangka memperbaiki kondisi buruk tersebut.
Pada prasangka pertama, nantinya akan dihasilkan sosok seseorang yang lemah secara mental, temperamental, mudah stres, dan bahkan memiliki hubungan yang buruk dengan lingkungan sekitar.
Namun ketika dia memiliki prasangka kedua, maka orang tersebut akan tumbuh sebagai seorang yang memiliki pribadi yang kuat secara mental, orang yang senantiasa berprasangka seperti ini akan mengubah paradigma sesuatu hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, dan seseorang yang seperti inilah yang nantinya akan menang dan dipercaya oleh lingkungan sekitarnya untuk memegang tampuk pimpinan..
Jadi, dapat ditarik benang merahnya bahwa dalam menghadapi suasana apapun, hadapilah dengan pikiran positif, jangan dulu menyerah sebelum mencoba, hilangkan perasaan tidak sanggup atau perasaan tidak mungkin, hidup ini bukan untuk hari ini saja melainkan juga untuk hari esok dan seterusnya. Jadi jika hari ini belum berhasil, maka mungkin esok hari atau lusa ada harapan akan berhasil...
jadi...tetap semangat kawan kawan
Kamis, 01 April 2010
LOMBA BLOG UII 2010 judul "Perguruan Tinggi Favorit"
Kuliah di perguruan tinggi favorit / idaman adalah idaman hampir seluruh siswa SMU dimanapun mereka berada. Ada banyak hal yang mendasari mereka ingin masuk ke perguruan tinggi favorit / idaman, diantaranya adalah :
1. kesempatan untuk memasuki dunia kerja lebih mudah
2. kesempatan untuk mendapatkan gaji yang besar di dunia kerja menjadi lebih memungkinkan
3. gengsi karena kuliah di sebuah perguruan tinggi favorit / idaman semua orang.
4. Jurusan yang dimasuki memiliki masa depan yang cemerlang
Seiring dengan perkembangan pendidikan di Indonesia, kini kesan perguruan tinggi favorit atau idaman sudah tidak lagi hanya dimiliki oleh perguruan tinggi negeri saja, tetapi sudah merata baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Apalagi setelah adanya undang undang BHP (Badan Hukum Pendidikan), banyak perguruan tinggi negeri seperti ITB, UGM, dan UI melaksanakan Ujian Saringan Masuk mahasiswanya sendiri-sendiri (baca : USM), dan tentu saja dengan biaya yang selangit. Hal ini mengakibatkan status terfavorit dari perguruan tinggi - perguruan tinggi di Indonesia terutama di PTN mulai bergeser, bahkan banyak kalangan masyarakat yang mengatakan bahwa masuk ke perguruan tinggi negeri maupun swasta sekarang sama saja.
Fenomena ini tentu saja menjadi sebuah kesempatan yang bagus bagi perguruan tinggi swasta untuk dapat muncul menjadi sebuah perguruan tinggi favorit mengalahkan perguruan tinggi negeri, namun memang langkahnya tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Tidak dapat dipungkiri lagi, kini pendidikan sudah merupakan salah satu komoditas jual. Adapun yang menempati sebagai posisi penjual nya adalah instansi perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, instansi SMU dan SMK baik negeri atau swasta, bahkan sampai instansi TK sekalipun. Oleh karena itu, saat ini muncul persaingan - persaingan antar instansi pendidikan untuk berlomba - lomba menarik minat calon murid atau calon mahasiswa sebanyak banyaknya untuk mau masuk di instansinya.
Perguruan tinggi swasta tentunya sejak pendiriannya sudah terlebih dahulu berorientasi bahwa Instansinya merupakan produk jual yang harus ditawarkan kepada konsumennya yaitu para calon mahasiswa, dan harapannya adalah mampu menjaring sebanyak banyaknya calon mahasiswa yang mendaftar ke perguruan tinggi tersebut. Sama hal nya dengan produk jual lain, untuk menarik minat konsumen dalam hal ini calon mahasiswa, sebuah perguruan tinggi harus mulai melakukan upaya promosi, salah satunya dengan memunculkan keunggulan - keunggulan dari komoditi yang dijualnya, baik itu melalui kelengkapan program studi, kelengkapan sarana prasarana pendukung pendidikan, dan lain sebagainya.
Sebuah perguruan tinggi yang memiliki sarana dan prasarana yang lengkap, gedung yang bagus, program studi yang banyak, belum tentu akan banyak peminatnya, bahkan dengan biaya SPP per semester yang murah sekalipun belum tentu mampu menarik keinginan mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi tersebut. Ada beberapa komponen yang harus dimiliki oleh sebuah perguruan tinggi baik negeri maupun swasta supaya dapat diminati oleh calon mahasiswa, diantaranya adalah :
1. Kemudahan Akses ke Perusahaan - Perusahaan
Tidak dapat dipungkiri bahwa hampir setiap calon mahasiswa yang masuk perguruan tinggi mendambakan nantinya dapat bekerja disebuah perusahaan, bahkan perusahaan besar yang mampu memberinya gaji besar. Dengan kemampuan sebuah perguruan tinggi membuat jalur atau akses ke perusahaan - perusahaan yang akan menggunakan tenaga alumninya, tentu akan menjadi sebuah pertimbangan tersendiri bagi para calon mahasiswa untuk memilih perguruan tinggi tersebut. Misalkan STAN atau STT Telkom, mereka begitu diminati oleh calon mahasiswa karena ketika mahasiswa nya lulus akan langsung bekerja sebagai karyawan di perusahaan BUMN.
Jadi kemudahan akses ke perusahaan akan menjadi sebuah nilai tambah tersendiri yang akhirnya akan meningkatkan popularitas sebuah perguruan tinggi dimata calon mahasiswa.
2. Lulusan yang Berkualitas
Ketika sebuah perusahaan merasa puas dengan mempekerjakan karyawan lulusan dari sebuah perguruan tinggi, maka perusahaan tersebut kedepannya akan menaruh kepercayaan kepada perguruan tinggi tersebut, terutama dalam penerimaan pegawainya, bahkan kadang kala ketika perusahaan tersebut sudah percaya penuh, pada saat membutuhkan tenaga kerja, mereka akan langsung menghubungi perguruan tinggi tersebut bahkan melakukan jemput bola dengan membuka open rekruitment langsung di tempat perguruan tinggi tersebut.
Hal ini tentu saja akan memberikan kontribusi nilai jual yang begitu tinggi bagi sebuah perguruan tinggi, dan tentunya calon mahasiswa akan berbondong-bondong mendaftar di perguruan tinggi tersebut.
3. Prestasi Gemilang yang Diraih oleh Mahasiswanya
Sebuah prestasi yang membanggakan yang diraih oleh mahasiswa sebuah perguruan tinggi terutama prestasi tingkat nasional, akan menggambarkan kualitas dari perguruan tinggi tersebut, termasuk juga kepada dosen pengajar dan sarana lain. Hal ini tentu saja akan membuat image atau pamor perguruan tinggi tersebut meningkat dimata masyarakat bahkan calon mahasiswa. Tentu akan semakin menambah keinginan dari calon mahasiswa untuk berkuliah di perguruan tinggi tersebut.
4. Fasilitas Pendukung yang Mumpuni
Fasilitas adalah sebuah kebutuhan yang mutlak harus ada. misalkan pada sebuah program studi farmasi di perguruan tinggi tersebut memiliki fasilitas ruang laboratorium yang lengkap bahkan kondisi ruangannya hampir sama dengan standar yang berlaku untuk sebuah laboratorium penelitian. selain itu juga dilengkapi dengan sarana ruang perkuliahan yang ber AC
5. Alumni Almamater
Almuni adalah perpanjangan tangan dari sebuah kelembagaan perguruan tinggi. Pada saat alumni tersebut mampu memberikan sebuah kontribusi yang besar baik kepada masyarakat, perusahaan, bangsa dan tanah air, tentu akan ikut mengharumkan nama almamater alumni tersebut. Begitu juga sebaliknya, ketika seorang alumni melakukan sebuah hal yang butuk, maka almamaternyapun akan terbawa buruk pula.
Seorang alumni yang merasa puas pernah belajar disebuah perguruan tinggi dan mendapatkan manfaat yang begitu banyak, maka secara tidak langsung ia akan mensyi'arkan pengalaman kuliahnya di perguruan tinggi tersebut kepada orang lain, misalnya kepada keluarga besarnya, keponakannya, adik iparnya, tetangganya dan kepada siapapun yang ia temui. Begitu juga sebaliknya, ini adalah sebuah hukum didunia pemasaran, dimana setiap konsumen yang puas dan loyal, maka ia akan mensyiarkan nya kepada maksimal 3 orang temannya, namun ketika konsumen tersebut tidak puas maka ia akan memberitahukan kepada minimal 11 orang temannya.
Dari kelima poin yang saya gambarkan diatas, saya menarik sebuah benang merah, dimana sebuah perguruan tinggi supaya dapat menyandang gelar sebagai sebuah perguruan tinggi favorit atau idaman, haruslah mulai berorientasi kepada mahasiswa (student oriented), dimana mahasiswa dianggap sebagai seorang konsumen yang sedang menikmati jasa/ pelayanan dari perguruan tinggi tersebut sehingga pada saat penyusunan kurikulum, proses pembelajaran dikelas, praktikum di laboratorium, dan hal hal lain yang berhubungan dengan pendidikan harus didasarkan pada manfaat apa yang akan diperoleh oleh mahasiswanya, sehingga mahasiswa tersebut merasa puas belajar di sebuah perguruan tinggi.
Ketika sebuah perguruan tinggi sudah memikirkan Student Oriented, maka tenaga pengajarnya pun kini akan lebih fokus dalam memilah - milah materi apa saja yang akan diberikan, yang mudah dipahami dan memiliki manfaat yang begitu besar dalam jangka panjang. Selain itu, seorang tenaga pengajar di sebuah perguruan tinggi tersebut juga sudah mulai memikirkan harus diarahkan kemana mahasiswa didikannya tersebut.
InsyaAllah ketika sebuah perguruan tinggi sudah mulai berorientasi kepada masa depan mahasiswa nya, maka tiga hingga lima tahun mendatang perguruan tinggi tersebut akan menjelma menjadi sebuah perguruan tinggi berkualitas yang didukung oleh sistem pendidikan yang berkualitas sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas, dan akhirnya akan diidam - idamkan oleh seluruh calon mahasiswa dipelosok negeri.
Langganan:
Postingan (Atom)