Orang bilang "Hidup itu tidak bisa ditebak", ketika terjadi sesuatu hal yang menyedihkan maka ia akan berkata "ya..inilah nasib", dan tatkala ia mendapatkan kebahagiaan atas keberhasilan usahanya, maka ia pun akan tersenyum gembira dan berkata "yes, akhirnya berhasil juga", tanpa menyadari bahwa itu semua merupakan qodo dan qodar Allah yang telah ditetapkan kepadanya. seorang ustadz pernah berkata "setiap kejadian tidak ada yang kebetulan, namun semuanya telah diatur oleh Allah dalam lauh mahfudz". saya ingin bercerita sedikit mengenai pengalaman yang sudah saya lalui selama ini, yang banyak sekali hikmah yang terkandung didalamnya.
Masih terasa sampai saat ini rasa pilu bercampur bahagia setiap saya bertemu adik saya yang satu ini. lima tahun lalu praktis adik saya tidak bisa keluar rumah dikarenakan radang usus yang menderanya, yang mengharuskan dia beristirahat total selama 2 tahun di rumah. sedih sekali tatkala melihat dia di opname dirumah sakit, sebuah selang bening sengaja dipasang masuk ke lubang hidungnya memanjang sampai kedalam ususnya dan jika sesekali batuk maka keluarlah lendir hijau mengalir melalui selang tersebut. menurut dokter yang merawatnya kondisi adik saya ini sangat parah, karena ususnya sama sekali sudah terkena infeksi dan tidak bisa menerima makanan sama sekali. bahkan kala itu dokter menganjurkan untuk dilakukan operasi pengangkatan usus yang telah membusuk tersebut. saya juga orang tua saya tentu saja terkejut mendengar hal itu, maklum kami sekeluarga phobia dengan yang namanya operasi. Selain biaya yang mahal, faktor human error yang kadang terjadi semakin membuat kami sekeluarga bingung.
Alhamdulillah, ternyata Allah berkehendak lain. Allah mempertemukan kami dengan dokter ahli dalam yang berbeda, dan melalui beliau kami disarankan untuk therapi medis dibawah kontrol beliau. Alhamdulillah, meskipun uang yang keluar sangat banyak, sampai menjual motor dan berhutang kesana kemari, perlahan kondisi adik saya membaik sampai akhirnya sembuh total dan saat ini dia sedang menyelesaikan kuliahnya di Universitas negeri dibandung. selain itu, ada nikmat lain yang kami dapatkan. Kala itu, pada saat adik saya terbaring lunglay, dibawah ketidak berdayaan, orang tua saya sempat bernadzar jikalau memang Allah berkehendak memberikan kesembuhan kepada adik saya ini, maka orang tua saya bermaksud untuk mengajaknya menunaikan ibadah haji..dan ternyata dua tahun setelah kejadian itu, tepatnya tahun kemarin (2008), kedua orang tua saya beserta adik saya menunaikan ibadah haji dan kini telah kembali ketanah air dengan selamat...alhamdulillahi robbil 'alamiin..
di lain cerita, sekitar dua tahun yang lalu benar - benar merupakan tahun yang menegangkan, melelahkan namun membawa kebahagiaan. waktu itu sekitar bulan november, terbersit di benakku untuk meminang seorang akhwat, namun jika melihat keadaanku waktu itu yang masih belum memiliki pekerjaan dan masih berstatus mahasiswa memang sangat tidak memungkinkan bagi ku untuk membina rumah tangga. tetapi, angan-anganku justru berkata sebaliknya, justru dengan menikah akan mendatangkan lebih banyak lagi pertolongan Allah, apalagi ditunjang dengan berbagai hadist-hadist shohih yang saya baca dan semuanya berkesimpulan bahwa menikah tidak membuat seseorang menjadi miskin.
akhirnya saya pun mencoba mengkomunikasikannya langsung kepada orang tua secara halus meskipun dengan bibir agak sedikit bergetar..he..he..diluar dugaan...ternyata mereka menolak permintaanku tersebut, maklum kala itu masih ada kakak laki-laki ku yang masih berstatus lajang namun memang sudah memiliki "pacar". orang tua saya baru setuju apabila kakak saya tersebut menikah lebih dahulu.- "waduh"-.."Ya Allah, apakah memang benar hamba Mu ini belum siap untuk menikah??sampai mendapat tentangan dari orang tuaku sendiri..ataukah memang ini sebuah perjuangan awal yang harus ditempuh??"
saya tidak menyerah, seminggu kemudian tetap saya utarakan maksud saya untuk menikah tersebut kepada kedua orang tua, namun tetap dengan jawaban yang sama. -"sulit memang"-
Setelah itu Saya mulai berfikir keras, bagaimana caranya supaya kakak saya bisa menikah ditahun 2007 ini..."sebenarnya ide jahat atau ide baik ya???", lalu kemudian saya persiapkan matang-matang argumen yang nantinya akan menjurus ke arah pernikahan..
pada bulan februari 2007, saya utarakan kembali maksud saya untuk menikah seraya saya sampaikan juga berbagai argumen tentang keharusan untuk menikah yang memang sudah saya persiapkan sebelumnya dan mengusahakan kepada orang tua untuk meminta kakak saya dapat menikah pada tahun ini (2007), lambat laun jawaban orang tua pun mulai melunak dan mempersilahkan saya untuk merencanakannya dahulu namun tetap akan mengusahakan dahulu supaya kakak saya dapat menikah ditahun 2007 ini. "Alhamdulillah, sebuah titik terang".."syukur Alhamdulillah ya Allah, akhirnya engkau perlihatkan setitik jalan meskipun sempit.."
bulan april 2007, saya berkomunikasi kembali dengan orang tua mengenai perkembangan terbaru tentang kakak saya dan ternyata.......kakak saya memang belum berniat untuk menikah tahun ini, karena alasan pekerjaan yang masih tidak jelas. "waduh..". Namun, dengan serta merta aku mencoba melobi kembali kedua orang tua dengan mengutarakan beberapa hadist yang intinya menyatakan bahwa boleh jadi dengan menikah justru akan mengundang rejeki Allah jauh lebih banyak..bla..bla..bla..(kepanjangan). "insya Allah nanti dibujuk lagi.." begitu jawab kedua orang tua saya simpel, namun dibalik jawaban tersebut terselip harapan "smoga Allah mempercepat pertemuan kakak saya dengan jodohnya tahun ini"
...lalu akhir april, saya mendapat telepon dari orang tua dan mengabarkan bahwa kakak saya setuju untuk menikah tahun ini, khitbah akan dilaksanakan bulan juni dan akad nikah pada bulan juli akhir..."alhamdulillah ya Allah, akhirnya jalan setitik tersebut akhirnya Engkau perbesar menjadi sebuah jalan yang terbuka lebar.."
bulan Mei 2007, saya memulai sebuah proses penjajakan dengan seorang akhwat. beliau berlokasi di jawa tengah, sedangkan saya di jawa barat, cukup jauh dan memerlukan sebuah perjuangan. kami bertemu hanya sekali yaitu setahun lalu ketika sedang kerja praktek.
lalu agenda dari mulai silaturahmi dengan orang tua akhwat, khitbah sampai ke akad pun disodorkan.."hmmm..Setuju.." tanpa pikir panjang sayapun sepakat dengan agenda tersebut...dan...awal mei ini, sebagai agenda pertama saya diundang kedua orangtua akhwat tersebut untuk bersilaturahmi ke jateng..."wuih..bukan mimpi kan??"..dan saya pun berangkat meskipun sebelumnya saya tidak pernah ke daerah jawa...alhamdulillah agenda pertama selesai dan "sukses..".
agenda berikutnya adalah khitbah yang diusulkan dilaksanakan pada bulan juli.."hmmm...setuju.."....eh tapi..saya baru sadar jika pada bulan juli akhir kakak saya akan menikah.."waduh..".. Akhirnya saya sampaikan kabar gembira sekaligus cukup membingungkan ini kepada kedua orang tua saya. dan ternyata...diluar dugaan kedua orang tua saya setuju, karena menurut beliau, proses khitbah tidak memerlukan biaya banyak dan selama tidak bentrok dengan acara kakak saya maka tidak apa-apa..Alhamdulillah...
bulan juli 2007 merupakan hari berbahagia.. tanggal 8 juli saya resmi mengkhitbah akhwat tersebut dan direncanakan bahwa proses akad akan dilangsungkan bulan oktober setelah lebaran.."hmm...deket..bukan mimpi kan???"
Alhamdulillah 21 juli 2007 kakak saya melangsungkan pernikahannya..dan saya...beberapa hari yang lalu saya mendapatkan kabar dari jawatengah, bahwa akad nikah saya terpaksa harus diundur menjadi bulan februari 2008.."waduh..."..sedih, jengkel, kecewa semua singgah di hati saya, namun mau apa lagi, akhirnya pasrah...
bulan desember 2007, waktu itu saya masih berusaha bekerja keras mencari penghasilan sampingan selain kerjaan tetap termasuk membangun usaha dalam rangka pengumpulan dana untuk nikah, minimal mahar (mas kawin) harus dibeli dengan uang sendiri...kejadian memilukan kembali terjadi...tepatnya 8 desember 2007, motor yang menunjang mobilitas saya hilang dicuri maling... "...." sedih..jelas..tapi mau gimana lagi..akhirnya pasrah.."semoga Allah menggantinya dengan yang lebih baik...amien"
Alhamdulillah tepat 17 februari 2008 akad nikah terlaksana...status saya kini bukan lagi seorang lajang dah jadi suami..."wow..bukan mimpi kan???", dan tepat sebulan sebelum nikah, gaji ku di tempat kerjaan naik dua kali lipat dari sebelumnya...alhamdulillah...
setelah menikah, kesibukan bertambah karena harus mencari kontrakan yang nyaman untuk ditinggali berdua, Alhamdulillah akhirnya Allah memberikan ku tempat kontrakan yang nyaman..meskipun dibayar dengan nyicil selama tiga bulan, tapi tidak mengapa...
bulan november 2008 setelah lebaran, istri saya ternyata positif hamil...Alhamdulillah....namun...setelah di cek melalui USG, ternyata janinnya lumayan bermasalah, setelah beberapa kali di cek, ternyata dokter menyarankan untuk di kiret...innalillahi..kalang kabut saya mendengar kabar tersebut..dimalam hari saya memohon "ya Allah, Engkau Maha tahu yang terbaik buat hamba-hamba Mu..hamba pasrah terhadap kehendak Mu..karena itu yang terbaik bagi hamba meskipun pahit..".
kini saya mulai berfikir mencari bantuan dana..terbersit lah nama sahabat-sahabat saya yang kemungkinan dapat meminjamkan uang kepada saya. satu persatu saya hubungi, dan Alhmadulillah, mereka setuju untuk membantu.
Tanggal 2 desember 2008, tanpa sengaja istriku mengalami pendarahan yang cukup banyak, dan akhirnya mengalami keguguran, segera saja aku bawa beliau kerumah sakit dan dikiret untuk dibersihkan..ternyata biaya yang dikenakan meskipun mahal tetapi dapat tertutupi oleh gaji yang baru saya dapatkan tepat sehari sebelum keguguran...saya akhirnya gak jadi minjem, namun kedepannya cukup bingung juga soalnya sisa uang gaji kemungkinan tidak cukup untuk belanja keluarga...tapi tidak mengapa..Allah maha Kaya dan Maha Adil, insya Allah akan selalu ada rejeki untuk hambaNya yang meminta...berbagai perlombaan coba saya ikuti, usaha mulai digenjot, namun masih belum menjadi pintu rejeki juga, sampai akhirnya kepikiran untuk menjual mukena secara Online (biasanya jual mukena melalui teman kuliah dan orang2x yang baru dikenal saja)..alhamdulillah sampai sekarang order ada terus meskipun sedikit, selain itu jaringan semakin bertambah luas, dan tali silaturahmi pun bertambah..
Ini hanyalah beberapa dari sekian banyak kejadian yang terlewati selama saya hidup..dahulu ketika mendapatkan sebuah kesusahan, saya mengeluh kenapa bisa seperti ini..namun Alhamdulillah sekarang baru terasa dan tersadarkan, ternyata semua kejadian tersebut jika dirangkaikan dari satu ke yang lainnya...subhanallah, benar benar indah hidup ini. Allah telah merancang hidup kita dengan seindah mungkin, sebaik mungkin. Allah lah sutradara kehidupan, semua sekenario telah dituliskanNya dalam lauh mahfudz, susah, sedih, kelahiran, kematian, perjumpaan perpisahan, bahkan gugur dan tumbuhnya sehelai daun sudah Allah tetapkan.
Allah jauh lebih mengetahui kebutuhan setiap mahlukNya dibandingkan mahluk Nya itu sendiri. boleh jadi apa yang kita mintakan kepada Allah sebenarnya itu buruk untuk kita, dan bukan lah yang kita butuhkan untuk saat itu, oleh karena itu Allah belum mengabulkan permohonan kita tersebut.
dalam Alqur'an Allah berfirman
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Albaqarah : 186)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah itu sangatlah dekat dengan kita, dan Allah pasti mengabulkan setiap permintaan (do'a) mahlukNya dengan syarat kita juga harus memenuhi semua perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Allah mengabulkan do'a mahlukNya dengan 3 cara
Masih terasa sampai saat ini rasa pilu bercampur bahagia setiap saya bertemu adik saya yang satu ini. lima tahun lalu praktis adik saya tidak bisa keluar rumah dikarenakan radang usus yang menderanya, yang mengharuskan dia beristirahat total selama 2 tahun di rumah. sedih sekali tatkala melihat dia di opname dirumah sakit, sebuah selang bening sengaja dipasang masuk ke lubang hidungnya memanjang sampai kedalam ususnya dan jika sesekali batuk maka keluarlah lendir hijau mengalir melalui selang tersebut. menurut dokter yang merawatnya kondisi adik saya ini sangat parah, karena ususnya sama sekali sudah terkena infeksi dan tidak bisa menerima makanan sama sekali. bahkan kala itu dokter menganjurkan untuk dilakukan operasi pengangkatan usus yang telah membusuk tersebut. saya juga orang tua saya tentu saja terkejut mendengar hal itu, maklum kami sekeluarga phobia dengan yang namanya operasi. Selain biaya yang mahal, faktor human error yang kadang terjadi semakin membuat kami sekeluarga bingung.
Alhamdulillah, ternyata Allah berkehendak lain. Allah mempertemukan kami dengan dokter ahli dalam yang berbeda, dan melalui beliau kami disarankan untuk therapi medis dibawah kontrol beliau. Alhamdulillah, meskipun uang yang keluar sangat banyak, sampai menjual motor dan berhutang kesana kemari, perlahan kondisi adik saya membaik sampai akhirnya sembuh total dan saat ini dia sedang menyelesaikan kuliahnya di Universitas negeri dibandung. selain itu, ada nikmat lain yang kami dapatkan. Kala itu, pada saat adik saya terbaring lunglay, dibawah ketidak berdayaan, orang tua saya sempat bernadzar jikalau memang Allah berkehendak memberikan kesembuhan kepada adik saya ini, maka orang tua saya bermaksud untuk mengajaknya menunaikan ibadah haji..dan ternyata dua tahun setelah kejadian itu, tepatnya tahun kemarin (2008), kedua orang tua saya beserta adik saya menunaikan ibadah haji dan kini telah kembali ketanah air dengan selamat...alhamdulillahi robbil 'alamiin..
di lain cerita, sekitar dua tahun yang lalu benar - benar merupakan tahun yang menegangkan, melelahkan namun membawa kebahagiaan. waktu itu sekitar bulan november, terbersit di benakku untuk meminang seorang akhwat, namun jika melihat keadaanku waktu itu yang masih belum memiliki pekerjaan dan masih berstatus mahasiswa memang sangat tidak memungkinkan bagi ku untuk membina rumah tangga. tetapi, angan-anganku justru berkata sebaliknya, justru dengan menikah akan mendatangkan lebih banyak lagi pertolongan Allah, apalagi ditunjang dengan berbagai hadist-hadist shohih yang saya baca dan semuanya berkesimpulan bahwa menikah tidak membuat seseorang menjadi miskin.
akhirnya saya pun mencoba mengkomunikasikannya langsung kepada orang tua secara halus meskipun dengan bibir agak sedikit bergetar..he..he..diluar dugaan...ternyata mereka menolak permintaanku tersebut, maklum kala itu masih ada kakak laki-laki ku yang masih berstatus lajang namun memang sudah memiliki "pacar". orang tua saya baru setuju apabila kakak saya tersebut menikah lebih dahulu.- "waduh"-.."Ya Allah, apakah memang benar hamba Mu ini belum siap untuk menikah??sampai mendapat tentangan dari orang tuaku sendiri..ataukah memang ini sebuah perjuangan awal yang harus ditempuh??"
saya tidak menyerah, seminggu kemudian tetap saya utarakan maksud saya untuk menikah tersebut kepada kedua orang tua, namun tetap dengan jawaban yang sama. -"sulit memang"-
Setelah itu Saya mulai berfikir keras, bagaimana caranya supaya kakak saya bisa menikah ditahun 2007 ini..."sebenarnya ide jahat atau ide baik ya???", lalu kemudian saya persiapkan matang-matang argumen yang nantinya akan menjurus ke arah pernikahan..
pada bulan februari 2007, saya utarakan kembali maksud saya untuk menikah seraya saya sampaikan juga berbagai argumen tentang keharusan untuk menikah yang memang sudah saya persiapkan sebelumnya dan mengusahakan kepada orang tua untuk meminta kakak saya dapat menikah pada tahun ini (2007), lambat laun jawaban orang tua pun mulai melunak dan mempersilahkan saya untuk merencanakannya dahulu namun tetap akan mengusahakan dahulu supaya kakak saya dapat menikah ditahun 2007 ini. "Alhamdulillah, sebuah titik terang".."syukur Alhamdulillah ya Allah, akhirnya engkau perlihatkan setitik jalan meskipun sempit.."
bulan april 2007, saya berkomunikasi kembali dengan orang tua mengenai perkembangan terbaru tentang kakak saya dan ternyata.......kakak saya memang belum berniat untuk menikah tahun ini, karena alasan pekerjaan yang masih tidak jelas. "waduh..". Namun, dengan serta merta aku mencoba melobi kembali kedua orang tua dengan mengutarakan beberapa hadist yang intinya menyatakan bahwa boleh jadi dengan menikah justru akan mengundang rejeki Allah jauh lebih banyak..bla..bla..bla..(kepanjangan). "insya Allah nanti dibujuk lagi.." begitu jawab kedua orang tua saya simpel, namun dibalik jawaban tersebut terselip harapan "smoga Allah mempercepat pertemuan kakak saya dengan jodohnya tahun ini"
...lalu akhir april, saya mendapat telepon dari orang tua dan mengabarkan bahwa kakak saya setuju untuk menikah tahun ini, khitbah akan dilaksanakan bulan juni dan akad nikah pada bulan juli akhir..."alhamdulillah ya Allah, akhirnya jalan setitik tersebut akhirnya Engkau perbesar menjadi sebuah jalan yang terbuka lebar.."
bulan Mei 2007, saya memulai sebuah proses penjajakan dengan seorang akhwat. beliau berlokasi di jawa tengah, sedangkan saya di jawa barat, cukup jauh dan memerlukan sebuah perjuangan. kami bertemu hanya sekali yaitu setahun lalu ketika sedang kerja praktek.
lalu agenda dari mulai silaturahmi dengan orang tua akhwat, khitbah sampai ke akad pun disodorkan.."hmmm..Setuju.." tanpa pikir panjang sayapun sepakat dengan agenda tersebut...dan...awal mei ini, sebagai agenda pertama saya diundang kedua orangtua akhwat tersebut untuk bersilaturahmi ke jateng..."wuih..bukan mimpi kan??"..dan saya pun berangkat meskipun sebelumnya saya tidak pernah ke daerah jawa...alhamdulillah agenda pertama selesai dan "sukses..".
agenda berikutnya adalah khitbah yang diusulkan dilaksanakan pada bulan juli.."hmmm...setuju.."....eh tapi..saya baru sadar jika pada bulan juli akhir kakak saya akan menikah.."waduh..".. Akhirnya saya sampaikan kabar gembira sekaligus cukup membingungkan ini kepada kedua orang tua saya. dan ternyata...diluar dugaan kedua orang tua saya setuju, karena menurut beliau, proses khitbah tidak memerlukan biaya banyak dan selama tidak bentrok dengan acara kakak saya maka tidak apa-apa..Alhamdulillah...
bulan juli 2007 merupakan hari berbahagia.. tanggal 8 juli saya resmi mengkhitbah akhwat tersebut dan direncanakan bahwa proses akad akan dilangsungkan bulan oktober setelah lebaran.."hmm...deket..bukan mimpi kan???"
Alhamdulillah 21 juli 2007 kakak saya melangsungkan pernikahannya..dan saya...beberapa hari yang lalu saya mendapatkan kabar dari jawatengah, bahwa akad nikah saya terpaksa harus diundur menjadi bulan februari 2008.."waduh..."..sedih, jengkel, kecewa semua singgah di hati saya, namun mau apa lagi, akhirnya pasrah...
bulan desember 2007, waktu itu saya masih berusaha bekerja keras mencari penghasilan sampingan selain kerjaan tetap termasuk membangun usaha dalam rangka pengumpulan dana untuk nikah, minimal mahar (mas kawin) harus dibeli dengan uang sendiri...kejadian memilukan kembali terjadi...tepatnya 8 desember 2007, motor yang menunjang mobilitas saya hilang dicuri maling... "...." sedih..jelas..tapi mau gimana lagi..akhirnya pasrah.."semoga Allah menggantinya dengan yang lebih baik...amien"
Alhamdulillah tepat 17 februari 2008 akad nikah terlaksana...status saya kini bukan lagi seorang lajang dah jadi suami..."wow..bukan mimpi kan???", dan tepat sebulan sebelum nikah, gaji ku di tempat kerjaan naik dua kali lipat dari sebelumnya...alhamdulillah...
setelah menikah, kesibukan bertambah karena harus mencari kontrakan yang nyaman untuk ditinggali berdua, Alhamdulillah akhirnya Allah memberikan ku tempat kontrakan yang nyaman..meskipun dibayar dengan nyicil selama tiga bulan, tapi tidak mengapa...
bulan november 2008 setelah lebaran, istri saya ternyata positif hamil...Alhamdulillah....namun...setelah di cek melalui USG, ternyata janinnya lumayan bermasalah, setelah beberapa kali di cek, ternyata dokter menyarankan untuk di kiret...innalillahi..kalang kabut saya mendengar kabar tersebut..dimalam hari saya memohon "ya Allah, Engkau Maha tahu yang terbaik buat hamba-hamba Mu..hamba pasrah terhadap kehendak Mu..karena itu yang terbaik bagi hamba meskipun pahit..".
kini saya mulai berfikir mencari bantuan dana..terbersit lah nama sahabat-sahabat saya yang kemungkinan dapat meminjamkan uang kepada saya. satu persatu saya hubungi, dan Alhmadulillah, mereka setuju untuk membantu.
Tanggal 2 desember 2008, tanpa sengaja istriku mengalami pendarahan yang cukup banyak, dan akhirnya mengalami keguguran, segera saja aku bawa beliau kerumah sakit dan dikiret untuk dibersihkan..ternyata biaya yang dikenakan meskipun mahal tetapi dapat tertutupi oleh gaji yang baru saya dapatkan tepat sehari sebelum keguguran...saya akhirnya gak jadi minjem, namun kedepannya cukup bingung juga soalnya sisa uang gaji kemungkinan tidak cukup untuk belanja keluarga...tapi tidak mengapa..Allah maha Kaya dan Maha Adil, insya Allah akan selalu ada rejeki untuk hambaNya yang meminta...berbagai perlombaan coba saya ikuti, usaha mulai digenjot, namun masih belum menjadi pintu rejeki juga, sampai akhirnya kepikiran untuk menjual mukena secara Online (biasanya jual mukena melalui teman kuliah dan orang2x yang baru dikenal saja)..alhamdulillah sampai sekarang order ada terus meskipun sedikit, selain itu jaringan semakin bertambah luas, dan tali silaturahmi pun bertambah..
Ini hanyalah beberapa dari sekian banyak kejadian yang terlewati selama saya hidup..dahulu ketika mendapatkan sebuah kesusahan, saya mengeluh kenapa bisa seperti ini..namun Alhamdulillah sekarang baru terasa dan tersadarkan, ternyata semua kejadian tersebut jika dirangkaikan dari satu ke yang lainnya...subhanallah, benar benar indah hidup ini. Allah telah merancang hidup kita dengan seindah mungkin, sebaik mungkin. Allah lah sutradara kehidupan, semua sekenario telah dituliskanNya dalam lauh mahfudz, susah, sedih, kelahiran, kematian, perjumpaan perpisahan, bahkan gugur dan tumbuhnya sehelai daun sudah Allah tetapkan.
Allah jauh lebih mengetahui kebutuhan setiap mahlukNya dibandingkan mahluk Nya itu sendiri. boleh jadi apa yang kita mintakan kepada Allah sebenarnya itu buruk untuk kita, dan bukan lah yang kita butuhkan untuk saat itu, oleh karena itu Allah belum mengabulkan permohonan kita tersebut.
dalam Alqur'an Allah berfirman
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Albaqarah : 186)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah itu sangatlah dekat dengan kita, dan Allah pasti mengabulkan setiap permintaan (do'a) mahlukNya dengan syarat kita juga harus memenuhi semua perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Allah mengabulkan do'a mahlukNya dengan 3 cara
- mengabulkan do'a pada saat itu juga
- mengabulkan do'a tidak pada saat itu, tetapi pada hari kemudian mungkin beberapa bulan, atau beberapa tahun lagi bahkan pada saat kita sendiri lupa bahwa kita telah memohonkan hal tersebut. karena Allah maha tahu kapan saat terbaik do'a kita dikabulkan
- mengabulkan do'a di hari kedua, dimana do'a yang kita minta Allah tunda untuk dikabulkan lalu Allah kabulkan kelak di akhirat. Diriwayatkan bahwa di akhirat nanti ada seseorang yang terkejut menerima sejumlah karunia yang tidak dikira-kira banyaknya dan tidak sesuai sekali dengan amal ibadahnya dikala dia hidup di dunia. Diapun bertanya kepada Allah Swt: "Wahai Tuhan, darimana ini semua?". Allah menjawab, "Bukankah Aku telah memerintahkan engkau agar meminta kepadaKu apa saja di dunia ?", dan orang itu berkata, "Betul ya Tuhanku." Maka Allah Swt menerangkannya "Apa yang engkau mohonkan di dunia itu adalah baru sedikit, Kuberikan kini sisanya. Kuserahkan di akhirat," akhirnya orang itu berkata, "Alangkah baiknya jika sekiranya Tuhan memberikan segala yang kuminta itu di akhirat saja, tidak usah di dunia."
- Allah mengganti do'a kita dengan dipalingkan dari kesusahan, atau dihapuskannya dosa kita
Jabir ra., meriwayatkan, aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda:
"Tidaklah seseorang berdo'a dengan sesuatu do'a, melainkan Allah Swt memberikan sesuai dengan permohonannya itu, melainkan dijauhkan dari kesusahan. Asalkan dia tidak berdo'a untuk kejahatan atau untuk memutuskan silaturahmi. "Anas ra., meriwayatkan, bahwa Rasulullah Saw bersabda:
"....bahwa Allah Swt menerima do'a orang yang berdo'a, atau diganti untuknya, atau dipalingkan dari kesulitan yang semisalnya, atau dihapuskan dosa-dosanya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar